Minggu, 30 Desember 2018

Selasa, 15 Mei 2018

Cara Afdruk Film Sablon Yang Bener dan Jelas ( RIDDLE SABLON SAWANGAN DEPOK )

screen sablon
Salam Gesat-Gesut..!!

Untuk kesempatan ini saya akan mencoba berbagi cara afdruk film pada sablon manual, khususnya bagi para pemula yang sangat tertarik untuk belajar sablon. Kendala-kendala yang biasanya sering dialami diantaranya: afdrukan rontok tidak beraturan alias rontok semua, afdrukan susah sekali untuk disemprot, hasil tidak rata gak sesuai gambar, cat tidak turun/tersumbat, hasil sablonan bleber.

Alat-alat yang akan kita pakai:
  1. Screen.
  2. Obat afdruk (emulsion & sensitizer).
  3. Alat untuk meratakan obat afdruk (bisa pakai coater, penggaris, rakel).
  4. Hairdryer. bisa juga memakai kipas angin.
  5. Gambar.
  6. Meja afdruk yang sudah disertai beberapa lampu neon dan kaca minimal 5 mili.
  7. Busa seukuran bagian belakang screen.
  8. Triplek seukuran bagian belakang screen.
  9. Alat berat (batu bata, ember berisi air/pasir).
  10. Sepotong busa atau kain lap.
  11. Semprotan burung.
Proses Afdruk:
  1. Bersihkan screen terlebih dahulu dari debu dan kotoran. Walaupun baru, alangkah baiknya bersihkan terlebih dahulu.
  2. Campur obat afdruk antara emulsion (cairan yang agak kental) dengan sensitizer (cairan yang berwarna orange) seperlunya saja sesuai kebutuhan kita, karena kalau sudah tercampur ada masa kadaluarsanya. Bagi yang sudah terbiasa rata-rata menggunakan feeling mereka dalam hal takaran antara emulsion dengan sensitizernya. Untuk sekedar patokan kita ambil 5-10% berbanding 1% antara emulsion dengan sensitizer. Terlalu banyak sensitizer bisa mengakibatkan afdrukan susah rontok, dan mengakibatkan banyaknya yang mengeristal/membeling pada pori-pori, dan terlalu sedikit mengakibatkan afdrukan mudah rontok secara keseluruhan.
  3. Selanjutnya oleskan obat afdrukan secara merata menggunakan coater, bisa pake rakel, ataupun penggaris pada bagian depan dan belakang screen di tempat yang minim cahaya, gak usah terlalu gelap tar gak keliatan hehe. Apabila sekiranya sudah rata, keringkan menggunakan bagian depan dan belakang afdrukan sampai kering/mateng menggunakan hairdryer. Kita juga bisa menggunakan kipas angin untuk mengeringkan afdrukan, akan tetapi akan memakan cukup waktu hehe. Tanda-tanda afdrukan kering/mateng bisa dilihat dari warnanya yang mulai menua, dan yang pasti tidak lengket.
  4. Selanjutnya tempelkan gambar pada screen bagian depan dengan posisi gambar yang terbalik. Mengenai kertas, kita bisa menggunakan kertas kalkir, bisa juga kertas hvs dengan meminta tolong kepada minyak goreng, minyak tanah atau solar supaya kertas menjadi transparan hehe. Kita bisa menggunakan solasi atau lakban bening supayang gambar tidak bergeser dari tempat yang sudah yang ditentukan. Selanjutnya simpan screen di meja afdruk dengan posisi bagian depan screen yang sudah ditempel gambar pada bagian bawah, terus lapisi screen dengan busa yang seukuran dengan bagian belakang screen yang kita gunakan, disusul triplek yang seukuran dengan bagian belakang screen juga, dan selanjutnya gunakan alat berat untuk memberi tekanan, bisa menggunakan batu bata atau ember berisi air/pasir, atau bisa menggunakan benda yang lain. Mengenai lamanya pencahayaan tergantung jarak antara lampu dengan screen yang kita gunakan pada meja afdruk. Saya pribadi menggunakan meja dengan jarak 30cm antara lampu dengan screen, dan membutuhkan kira-kira 10-13 menit pencahayaan. Kita juga bisa menggunakan sinar matahari untuk proses pencahayaan tersebut. Ini malah lebih cepat dan simple, karena kurang lebih cuma membutuhkan 15 detik pas matahari lagi terang-terangnya. Untuk posisinya terbalik dengan pencahayaan menggunakan meja afdruk tadi, kaca paling atas dan alat berat tadi cukup kita ganti dengan tangan kita untuk menahan hehe. Perlu diketahui juga, apabila pencahayaan terlalu singkat akan mengakibatkan afdrukan mudah rontok secara keseluruhan tanpa gambar yang kita harapkan, dan terlalu lama pencahayaan akan mengakibatkan afdrukan mengeras sehingga akan sulit disemprot.
  5. Sekiranya proses pencahayaan sudah cukup, angkat screen dan copot gambarnya terus siram dengan air secara merata pada bagian depan dan belakang screen. Biasanya gambar yang kita harapkanpun akan muncul, dan warnanya akan berbeda dengan warna sekitarnya. Kita juga bisa melakukan perendaman screen dengan waktu 1-2 menit. Selanjutnya lap bagian depan dan belakang screen dengan busa basah atau kain basah ke seluruh bagian afdrukan tanpa melakukan tekanan guna menghilangkan sensitizer yang masih menempel, dan bagian gambar yang kita harapkanpun akan rontok. Meskipun secara kasatmata gambar yang kita harapkan sudah sempurna, tetap kita harus melakukan penyemprotan untuk lebih menyempurnakannya. Lakukan penyemprotan ke seluruh bagian afdrukan guna menghilangkan sensitizer yang masih menempel pada afdrukan, dan biasanya akan menyebabkan mengeristal/membeling sehingga cat tidak turun pas proses penyablonan dilakukan. Apabila sudah selesai, lakukan penyiraman kembali pada bagian depan dan belakan screen.
  6. Selanjutnya pengeringan afdrukan. Cara yang bagus dengan melakukan penjemuran dengan posisi berdiri, dan apabila cuaca sedang tidak bersahabat atau pengerjaanya pada malam hari, cukup simpan di tempat yang anda inginkan hehe..sampai mengering dengan sendirinya, bisa dengan bantuan kipas angin. Pada bagian ini, kita tidak harus menunggu afdrukan kering secara keseluruhan. Apabila area gambar sudah kering, kita bisa melakukan pengeringan dengan hairdryer untuk keseluruhannya.
  7. Cek kembali afdrukan. Apabila ada lubang-luang yang kita tidak harapkan pada afdrukan, cukup kita tambal menggunakan sisa obat afdrukan tadi, atau menggunakan lakban untuk menutupinya.
  8. Terakhir. Jikalau kita akan menyablon beberapa buah baju, tambahkan obat penguat afdrukan secara merata menggunakan busa, kain, dll. Sekiranya cuma menyablon 1-5 buah baju, saya rasa tidak perlu penguat afdruk.
 NB:
  • Untuk proses afdruk pada no.2. Mengenai ketebalan afdrukan disesuaikan dengan kebutuhan. Sekiranya gambar yang kita akan sablon bentuknya ngblok, bahkan memerlukan beberapa lapis untuk proses menyablonnya, minimal memerlukan 2 lapis untuk ketebalan afdrukan guna meminimalisir tidak rata/bleber. Dan cara melapisnya, disaat lapisan pertama belum terlaku kering/mateng, lapisi kembali afdrukan cukup  pada bagian depannya saja, kemudian keringkan kembali menggunakan hairdryer. Apabila kebutuhan kita cuma satu lapis saja dalam penyablonannya, dan untuk gambar-gambar yang bentuknya raster, cukup satu lapis saja untuk afdrukannya.


Demikian proses afdruk yang saya ketahui, saya rasa cukup jelas tanpa memerlukan gambar hehehe...
Semoga bisa membantu teman-teman.

Sumber ; http://simkuringhaha.blogspot.co.id/2015/03/cara-afdruk-film-sablon-yang-bener-dan.html

Sabtu, 21 April 2018

Sejarah sablon manual

Di era globalisasi ini, teknik cetak atau sablon sudah kaos tak dipungkiri lagi urgensinya. Hampir semua produk yang ada di sekitar kita menggunakan teknik sablon atau cetak dalam proses produksinya.

Tidak percaya? Coba perhatikan kemasan cemilan yang sering Anda makan. Coba Anda perhatikan sampul buku atau majalah yang anda punya. Atau coba Anda lihat sablon kaos yang sedang Anda pakai.

Semuanya menggunakan teknik print atau cetak agar terlihat lebih indah dan menarik untuk dikonsumsi.

Asal Usul Sablon

Teknik sablon pertama kali ditemukan di China, pada zaman Dinasti Song (960 – 1279 M). Kemudian beberapa negara Asia seperti Jepang dan lainnya mengadopsi metode cetak baju kaos ini dan mengembangkannya dengan memadukannya dengan penggunaan teknik sablon atau cetak lainnya.

Selang beberapa abad kemudian, teknik sablon mulai dikenalkan ke negara Eropa Barat setelah beranjak dari Asia pada akhir tahun 1700an. Namun, pada awalnya teknik sablon tidak diterima dengan baik di sana.

Sablon untuk bahan tekstil mulai dikenal sejak kain sutera mulai banyak digunakan di pasaran. Teknik sablon tersebut digunakan untuk mencetak hiasan pada kain sutera.

Merambah Dunia Komersil

Waktu pun terus berjalan. Teknik sablon pun akhirnya pertama kali dipatenkan di Inggris oleh Samuel Simon pada tahun 1907. Awalnya, penyablonan digunakan sebagai metode untuk melakukan pencetakan pada kertas dinding (wallpaper), pencetakan sprei, sutra, atau bahan – bahan kain lainnya yang memiliki kualitas tinggi.

Namun akhirnya penyablonan merambah ke berbagai media, termasuk sablon kaos, sablon poster dan sablon pada media lainnya.

Di dunia teknologi industri, teknik penyablonan diadopsi oleh para seniman sebagai suatu solusi atas biaya pencetakan yang mahal. Sablon adalah solusi praktis dan murah untuk melakukan pencetakan secara berulang – ulang. Kini teknik sablon menjadi terkenal, baik dalam dunia seni, maupun pencetakan secara komersial.

Seringkali teknik sablon ini digunakan untuk mencetak gambar sablon kaos, topi, CD, DVD, keramik, kaca, polyetilen, polypropile, kertas, logam, kayu, dan lain sebagainya.

Sablon dalam Dunia Seni

Selain merupakan alat penunjang komersial, teknik sablon pun menjadi salah satu media pengembang seni rupa. Di era 30an, sekumpulan seniman sablon di Inggris mendirikan Perkumpulan Serigrafi Nasional (National Serigraphic Society), yang awalnya dikenal dengan nama Serigrafi pada tahun 1930.

Hal ini dibuat untuk membedakan seniman yang berkarya di bidang seni dengan menggunakan penyablonan, dengan mereka yang bergerak di bidang sablon untuk kepentingan industri komersial.

Serigrafi sendiri berasal dari bahasa Latin, yaitu ‘Seri’ (sutra), dan bahasa Yunani ‘Graphein’ (menulis atau menggambar).

Seorang seniman bernama Andy Warhol merupakan salah satu nama yang berjasa besar dalam memperkenalkan teknik penyablonan yang berkaitan dengan istilah serigrafi tersebut.

Warhol sangat dikenal dengan karyanya pada tahun 1962, yaitu gambar Marilyn Monroe yang dicetak dengan menggunakan warna – warna yang mencolok. Pada era itu, Warhol pun mempopulerkan aliran seni visual baru ciptaannya sendiri, yang biasa dikenal dengan istilah Pop Art.

Perkembangan Teknologi Sablon

Pada tahun 1960, seorang wirausahawan sekaligus seniman dari Amerika bernama Michael Vasilantone, mengembangkan suatu mesin sablon rotary untuk lebih dari satu warna serta mematenkannya.

Mesin penyablonan tersebut pada awalnya diproduksi untuk mencetak logo dan tulisan pengenal untuk kaos pada klub bowling. Namun pada akhirnya lebih dikembangkan lagi sebagai suatu solusi baru dalam mencetak sablon kaos satu hari jadi.

Paten yang diajukan oleh Vasilantone tidak membutuhkan waktu yang lama. Dalam kurun waktu kurang dari 5 tahun, mesin sablon  model rotary ala Vasilantone ini akhirnya dikenal oleh berbagai pengusaha di Amerika. Tak hanya itu, mesin sablon baju kaos tersebut pun menjadi salah satu mesin paling populer dalam dunia industri penyablonan hingga kini.

Sekarang, lebih dari 50% kegiatan pencetakan sablon kaos di Amerika Serikat dan seluruh dunia menggunakan teknik sablon baju kaos ala Vasilantone. Kemudian pada 1967 Vasilantone mematenkan mesin sablon kaos rotary-nya.

Hak paten dunia pun muncul atas namanya dengan nomor 3.427.964 pada tanggal 18 Februari 1969.Pada bulan Juni 1986, Marc Tartaglia, Marc Tartaglia Jr. and Michael Tartaglia berhasil menciptakan peralatan sablon kaos yang didaftarkan hak patennya.

Mereka mematenkan sistem sablon separasi yang membuat desain full warna bisa disablon dan diaplikasikan pada beberapa kain atau lembaran bahan kain dengan melalui media printer screen yang terbuat dari jala sutra.

Kini, teknologi sablon sangat umum dipakai dalam berbagai industri yang volume produksinya tinggi seperti poster dan display untuk iklan. Biasanya, untuk sablon dengan hasil full color bisa dibuat dengan sablon CMYK (cyan, magenta, yellow and black

Sumber :
https://berkaos.com/sejarah-dan-perkembangan-teknik-sablon-dari-masa-ke-masa/

Selasa, 17 April 2018

Sablon sawangan (Mengenal jenis jenis pasta sablon)

TINTA SABLON RUBBER:

TINTA SABLON Rubber ini hanya digunakan khusus untuk sablon diatas kain yang gelap ( hitam,merah gelap,ungu tua). Sebab pada TINTA SABLON ini bersifat pekat dan dapat menutupi permukaan warna yang gelap dengan baik,biasanya TINTA SABLON ini untuk warna dasar sebelum warna yg warna warni.

TINTA SABLON TRANSPARAN:
TINTA SABLON Tranparan sering disebut juga TINTA SABLON coating, karena TINTA SABLON ini berfungsi sebagai pelapis hasil sablon sehingga sablon yang dihasilkan lebih cemerlang dan mengkilap.

TINTA SABLON EXTENDER:
TINTA SABLON in bersifat transparan, hanya cocok untuk penggunaan diatas bahan putih atau bahan-bahan berwarna terang. Sifat dari cat ini adalah menyatu/menyerap pada bahan.

TINTA SABLON SUPER WHITE:

TINTA SABLON super white ini tidak hampir sama dengan TINTA SABLON rubber, terdiri dari dua jenis yaitu white dan color. TINTA SABLON ini sifatnya lebih mendekati TINTA SABLON extender yaitu menyatu dengan bahan dan transparan, serta dapat disablon diatas dasar bahan berwarna gelap. Kelemahan dari TINTA SABLON jenis ini adalah tidak dapat menutup dengan rapat permukaan bahan walau telah dilakukan penyablonan berkali-kali.

TINTA SABLON PUFF/TIMBUL:
TINTA SABLON ini terdapat pada kedua jenis TINTA SABLON baik underbase maupun plastisol. TINTA SABLON ini memerlukan pemanasan yang akan mengakibatkan TINTA SABLON ini mengembang dengan efek timbul.

TINTA SABLON SOLVENBASE/PLASTISOL:
TINTA SABLON ini berbahan dasar PVC dan harganya cukup mahal serta membutuhkan peralatan khusus untuk pengeringannya. Sebab TINTA SABLON ini tidak dapat kering dengan sendirinya seperti TINTA SABLON waterbase pada umumnya. Untuk dapat kering dengan baik, TINTA SABLON ini memerlukan suhu mencapai 160 derajat celcius serta membutuhkan beberapa peralatan seperti conveyor curing dan flash curing. Setelah pengeringan dengan benar, TINTA SABLON plastisol ini memiliki daya rekat yang sangat baik. TINTA SABLON ini sering digunakan untuk menciptakan efek-efek yang menakjubkan seperti high density. Dan t-shirt yang menggunakan TINTA SABLONplastisol selalu diberi peringatan “Do not iron on design”, sebab TINTA SABLON ini akan meleleh jika terkena panas secara langsung dari setrika.

JENIS TINTA SABLON PLASTISOL:

TINTA SABLON ALL PURPOSE:
TINTA SABLON ini berbentuk transparan, bersifat seperti extender pada TINTA SABLON waterbase. Sebab TINTA SABLON ini hanya baik digunakan pada kain berwarna putih atau terang.

TINTA SABLON HIGH OPACITY:
TINTA SABLON ini mempunyai sifat seperti rubber dalam waterbase, hanya saja TINTA SABLON ini mempunyai daya tutup yang lebih baik pada permukaan bahan jika dibandingkan dengan TINTA SABLON rubber. TINTA SABLON ini dapat digunakan untuk teknik high density.

TINTA SABLON ATHLETIC PLASTISOL:
TINTA SABLON ini bersifat lentur atau elastis sehingga sangat cocok untuk penyablonan diatas kain polymesh, spandex atau kain dengan motif berlubang-lubang.

JENIS TINTA SABLON DAN TEKNIK LAINNYA:

CORK BASE:
Berjenis plastisol, TINTA SABLON ini dapat digunakan untuk teknik high density yang akan menghasilkan efek seperti busa atau gabus. TINTA SABLON ini memiliki kelenturan dan fleksibelitas yang tinggi sehingga cukup baik untuk penyablonan diatas bahan yang memiliki kelenturan tinggi seperti bahan Spandek dan Rib. TINTA SABLON ini juga tidak diperbolehkan untuk di dry clean, bleach atau disetrika.

SHIMMER GOLD & BASE:
TINTA SABLON dari jenis plastisol ini diformulasikan untuk menghasilkan warna seperti metalik. TINTA SABLON ini berbentuk pasta dan siap pakai. TINTA SABLON ini sangat baik digunakan untuk heat transfer, baik itu cold peel maupun hot peel. Sangat baik digunakan pada kain knitting, cotton, polyster dan rayon. Tidak disarankan untuk pemakaian
pada kain jenis nylon atau lycra.

YELLOW SPARKLE:
Bubuk yang diformulasikan untuk menimbulkan kesan berkelip-kelip, serta memiliki
tampilan yang glosy. Untuk mencetak bubuk ini, sebelumnya harus mencetakkan TINTA SABLON plastisol sebagai dasar sekaligus sebagai perekat bubuk ini.

HIGH DENSITY CLEAR:
TINTA SABLON yang bersifat transparan, TINTA SABLON ini menghasilkan efek sablon yang mengkilap dan terkesan basah.

WILFLEX LUNA CLEAR:
TINTA SABLON plastisol transparan yang tidak terlihat dengan sinar lampu biasa, akan muncul jika terkena sinar ultraviolet.

FOIL TRANSFER:
Aluminium foil dalam bentuk lembaran seperti kertas. Selain warna silver dan gold,
foil juga tersedia dalam macam warna dan motif. Untuk media tempelnya foil ini membutuhkan lem khusus.

FLOCK:
Teknik sablon yang menghasilkan efek cetakan seperti beludru. Terdapat dua jenis flock, bubuk dan lembaran. Untuk lembaran membutuhkan lem khusus sebagai media perekatnya.

SUGAR PRINTING:
Aplikasi sablon yang berbentuk bubuk transparan mirip gula pasir.

GLOW IN THE DARK:
Berbentuk serbuk yang menyerap dan memantulkan sinarnya kembali didalam ruangan gelap.

REFLECTIVE POWDER:
Serbuk yang dapat memantulkan sinar jika terkena cahaya lampu atau sinar matahari.

NATURAL SUADE:
TINTA SABLON plastisol yang menghasilkan efek kulit yang sangat lembut.

DISCHARGE AGENT:
Adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencabut warna dasar kain, sehingga warna bahan menjadi putih/grey. Dan untuk mendapatkan hasil yang maksimal, bahan pewarna
kainnya harus dipilih dengan yang dischargeable.

DISTRESSED atau VINTAGE:
Teknik inovasi grafik dengan membuat tekstur sehingga gambar terlihat pecah-pecah dan terlihat usang/kuno.

SHATTER BASE:
Jenis TINTA SABLON untuk menciptakan kesan pecah (crack). TINTA SABLON ini diciptakan agar mudah pecah saat mengering dan untuk pengeringan membutuhkan flash curing.

ROCK BASE:
Teknik high density menggunakan TINTA SABLON rock base untuk menghasilkan cetakan dengan
permukaan kasar seperti batu.

SUBLIMATION TRANSFER:
Gambar yang dicetak diatas kertas transfer, yang kemudian ditransfer ke kaos menggunakan hotpress. Sublimation transfer umumnya terbagi dalam menjadi dua jenis,
hot peel dan cold peel.

HOT PEEL:
Gambar yang diprint diatas kertas transfer.

COLD PEEL:
Kertas transfer yang berisi gambar jadi dengan berbagai jenis pilihan. Jenis cold peel ini jika diaplikasikan diatas kain kaos akan menghasilkan tekstur seperti TINTA SABLON rubber, dan dapat diaplikasikan diatas dasar bahan terang maupun gelap.
Sebab dalam pembuatannya cold peel menggunakan TINTA SABLON plastisol.

RHINESTONES HEAT PRESS:
Aplikasi yang digunakan untuk dekorasi dalam garmen, mempunyai beragam nama sesuai
dengan bahan yang digunakan, anatara lain nailheats, rhinestones dan swarovski crystals. Cara pengaplikasiaannya hanya dengan memanaskannya dengan mesin hot press
pada suhu 160 derajat celcius selama 10 detik.

HIGH FREQUENCY WELDING:
Proses aplikasi menggunakan mesin high frequency, seperti aplikasi plastik PVC diatas
kain.

EMBOSS PRINT:
Aplikasi yang menggunakan mesin press tekanan tinggi untuk menciptakan hasil emboss
diatas bahan.

Sumber :
http://www.batamsablon.com

Sabtu, 17 Maret 2018

SABLON SAWANGAN DEPOK (Perbandingan Sablon Plastisol dengan Rubber )

Perbandingan Sablon Plastisol dengan Rubber

Tetapi jika dilihat dari aspek bahan, tekstur, maupun beberapa hal lainnya, terlihat ada perbedaan antara sablon plastisol dan rubber, diantaranya:

Bahan tinta plsatisol dan rubber

Kaos yang dibuat dengan model sablon seperti plastisol umumnya memiliki tinta yang terbuat dari partikel PVC yang teremulsi dengan plastik HD. Tinta ini tidak akan kering ketika diletakkan diatas screen, sehingga proses penyablonan umumnya memerlukan waktu yang lebih lama. Hal ini berbeda dengan sablon rubber yang tintanya tercampur dengan air.

Harga tinta plastisol

Produk kaos yang menerapkan sablon plastisol umumnya memiliki harga yang lebih mahal jika dibandingkan dengan sablon rubber. Hal ini karena bahan yang digunakan untuk membuat sablon umumnya memiliki harga sekitar Rp 100.000,00 – Rp 300.000,00 per kg. Dengan harga yang cukup mahal, umumnya kaos sablon yang menerapkan sablon jenis ini juga dijual dengan harga yang relatif lebih mahal.

Warna Sablon Plastisol Lebih Cerah

Warna sablon plastisol umumnya terlihat lebih cerah jika dibandingkan dengan warna sablon rubber dan kombinasi warna yang tercipta umumnya merekat lebih kuat jika dibandingkan dengan sablon rubber.
Tekstur
Tinta plastisol memiliki sifat sulit kering sehingga dalam pengerjaan dibutuhkan pemanas maupun dryer machine untuk sablonan sistem converyor yang bisa menghasilkan panas cukup tinggi selama pengeringan. Terkadang setelah pengeringan, plastisol akan sangat terasa sangat kenyal dan kasar, mengingat tekstur yang diberikan tergolong tekstur timbul. Hal tersebut tentu berbeda dengan sablon rubber yang memberikan tekstur lebih lembut dan warna lebih tenang.

Metode pengeringan

Pada saat membeli produk kaos yang sablonnya terbuat dari bahan plastisol akan lebih baik jika dikeringkan dengan sistem pemanas conveyor dan tidak diseterika. Hal ini karena kaos dengan desain plastisol mudah mengkerut jika mendapat panas yang berlebih. Namun demikian, jika Anda tetap ingin menyeterika pakaian distro yang memiliki desain sablon plastisol, akan lebih baik jika Anda membalik pakaian atau memberi alas diatas sablon.

Kualitas Hasil Sablonan Plastisol

Ketika Anda memilih membeli produk yang diterapkan sablon plastisols diatasnya, akan terlihat warna yang lebih cerah dan bau plastisol yang merekat pada kain juga tidak terasa menyengat sehingga secara tidak langsung model kaos dengan sablon semacam ini bisa dipakai dalam jangka waktu cukup lama.

Limbah Plastisol Lebih Sedikit

Jika dilihat dari segi limbah, sablon dengan bahan plastisol menyisakan limbah yang sangat sedikit. Hal ini karena tinta plastisol yang tersisa selama proses sablon bisa disimpan kedalam wadah khusus dan dimanfaatkan kembali lain waktu ketika benar-benar dibutuhkan.
Selain mempelajari hal-hal diatas, Anda juga perlu mengetahui beberapa hal terkait metode pembuatan hingga memilih kaos dengansablon plastisol yang benar-benar berkualitas, agar Anda tidak merasa rugi sudah membeli kaos di kemudian hari.

Cara pembuatan sablon plastisol

Berikut adalah metode pembuatan sablon yang bisa Anda pahami.
  1. Emulsi film dioleskan pada permukaan screen menggunakan sendok secra merata dan sisakan emulsi selebar 1-2 inci. Tahapan kedua umumnya bisa dilakukan dengan mengatur ketebalan plastisol yang ingin dicetak dan membiarkannya hingga kering.
  2. Langkah selanjutnya adalah menggambar desain dengan pola hitam putih dan mengatur resolusi gambar agar nantinya gambar yang dicetak tidak pecah atau blur. Gambar yang sudah jadi langsung dicetak dan diletakkan diatas screen. Agar hasilnya bagus, umumnya selama proses pencetakan tidak boleh ada peristiwa kertas menggelembung, berkerut, maupun lainnya.
  3. Kertas desain ditimpa dengan busa dan pemberat, sebelum kemudian dilapis plastik. Sinar UV atau neon bisa dinyalakan untuk membantu mengeringkan desain dan setelah kering, screen bisa dicuci dengan hati-hati.
  4. Bagian yang berlubang bisa langsung ditutup dan mulai diaplikasi tinta plastisol. Untuk menguatkan desain, tinta yang diaplikasikan pada kain diberi tekanan sesuai dengan desain yang ingin dibentuk dan setelah proses sablon selesai, kain dengansablon plastisol dikeringkan menggunakan panas oven atau alat lain bersuhu 170C.

Tips beli kaos distro

Jika Anda tidak ingin keliru membeli kaos polos dengan desain sablon plastisol, ada baiknya Anda memperhatikan beberapa hal seperti:
  1. Paduan warna dasar dengan warna sablon yang disesuaikan dengan warna kulit yang Anda miliki. Pemilihan warna kaos sangat penting untuk menunjang agar penampilan Anda tetap terlihat sempurna dan segar.
  2. Desain sablon kaos yang dipadukan dengan busana tambahan yang ingin Anda pakai. Misalnya saja, ketika Anda ingin memakai kaossablon plastisol dan dipadukan dengan kemeja polos, topi, dan jeans. Pemilihan model kemeja dan jeans yang digunakan sebagai busana pelengkap sangat penting untuk mengurangi efek salah kostum atau masalah lainnya.
  3. Anda dapat memakai kaos polos Gildan untuk hasil berkualitas seperti kaos distro.
Demikian informasi mengenai perbandingan sablon plastisol dengan rubber. Kini anda dapat membuat kaos custom sendiri dengan kualitas clothing distro. Tentunya lebih asyik membuat kaos custom sendiri, dengan perpaduan kaos polos yang berkualitas (kalau perlu yang tidak ada jahitan samping) dan sablon plastisol maka anda juga dapat memulai bisnis kaos sablon sendiri.
sumber : http://www.mobnasesemka.com/perbandingan-sablon-plastisol-dan-rubber/

Selasa, 13 Maret 2018

Cara Mudah menyablon kaos dan tekniknya bagi Pemula




Cara menyablon kaos dan tekniknya bagi Pemul
a
 - Banyak sekali dari Sobat aziscs1 yang minta dibuatkan tutorial Cara menyablon kaos namun baru sekarang saya bisa memberikan artikel tentang Cara menyablon kaos dan tekniknya bagi Pemula. Inipun saya dapatkan dari berbagai sumber yang saya rangkum jadi satu.

Sablon baju adalah salah satu usaha yang termasuk di bidang desain grafis. Untuk Mendapatkan Hasil cetak Sablon yang sesuai dengan keinginan Anda, maka penting untuk mengenal dan menerapkan langkah / tahapan yang benar

 

TAHAPAN-TAHAPAN DALAM MENYABLON 

1. Tahapan Pra Cetak, yang termasuk dalam tahapan ini adalah :

Proses Desain

contoh desain baju
Proses ini berkaitan dengan ide atau gagasan anda yang diwujudkan dalam suatu suatu proses pencitraan sehingga ide / gagasan anda tersebut akhirnya memiliki bentuk yang konkret ( biasanya disebut design / artwork ).
Misalkan, anda memiliki sebuah gagasan akan sebuah gambar monyet yang sedang memakan pisang dan anda ingin menambahkan sebuah dialog lucu yang diucapkan oleh monyet tersebut. Pada saat itu, gambaran tersebut hanya ada di benak / imajinasi anda dan belum memiliki bentuk pencitraan yang konkret.
Nah tugas anda selanjutnya adalah mewujudkan gambaran tersebut kedalam bentuk yang konkret, bagaimana caranya ? ada beberapa teknik, misalnya : dengan photography ( mengambil photo monyet yang sedang makan pisang ), dengan gambar tangan ( hand drawing ), dan lain sebagainya.
Pada intinya adalah, proses design mengubah ide / gagasan anda menjadi bentuk yang lebih konkret, yang dapat dilihat oleh semua orang ( kecuali orang buta dan rabun ), dan tujuan akhirnya untuk proses menyablon adalah agar design anda tersebut dapat diolah menjadi Film / Klise Sablon.

Pembuatan Film / Klise Sablon

Sekarang anda telah memiliki design yang siap untuk dicetak, langkah selanjutnya adalah mengolahnya menjadi Film / Klise Sablon.

Proses Stencil / Afdruk

Setelah anda memiliki Film / Klise Sablon, maka saatnya untuk memindahkan gambar / image yang tercetak di film sablon tersebut ke screen, melalui apa yang disebut proses afdruk.

Persiapkan Meja Kerja anda

ini sangat penting sebelum anda memulai proses pencetakan, sehingga saat anda sedang mencetak nanti tidak akan terganggu dengan kegiatan lainnya, misalnya tiba – tiba tinta yang anda gunakan habis, atau anda lupa untuk menyediakan tempat untuk pengeringan media yang baru dicetak, dan lain sebagainya.

2. Tahapan saat Cetak

Saat mencetak yang perlu anda perhatikan adalah penggunaan teknik sapuan rakel yang benar. Karena tugas mencetak sebenarnya sangat sederhana yaitu memindahkan tinta ke media yang diinginkan melalui kain saring / screen.
Selain itu, pelajari sifat – sifat dari tinta cetak yang sedang anda gunakan, karena tidak setiap tinta memiliki karakteristik yang sama. Parameter yang mungkin anda perlu ketahui adalah : kecepatan tinta untuk mengering, biasanya ini menjadi kendala karena tinta yang mengering terlalu cepat di screen akan menghambat proses pencetakan, anda perlu melancarkan kembali pori – pori kain saring / screen yang telah tersumbat oleh tinta yang telah mengering tersebut, karena bila tidak maka hasil cetak tidak dapat terbentuk dengan sempurna.
Catatan : salah satu kelebihan dari tinta plastisol yang digunakan dalam penyablonan t-shirts adalah bahwa tinta jenis ini tidak akan mengering, bahkan bila anda meninggalkannya diatas screen dalam jangka waktu yang lama, karena tinta jenis ini membutuhkan proses curing untuk mengeringkannya.

3. Tahapan Pasca Cetak

Ada tiga hal ( bisa lebih ) yang biasanya perlu anda lakukan setelah anda selesai melakukan pencetakan, yaitu :

Proses Drying

Setiap tinta cetak memerlukan waktu untuk mengering dengan sempurna, bahkan bila anda memegang tinta tersebut dan permukaannya anda rasa telah mengering, belum tentu tinta tersebut telah kering dengan sempurna, oleh karena itu penting untuk mengenal karakteristik tinta cetak yang anda gunakan. Untuk proses ini anda dapat melakukannya dengan melalui proses alami ( penjemuran – cukup diangin –anginkan saja ) atau dengan bantuan mesin ( kipas angin, blower, dsb. ).

Proses Curing

Proses ini memerlukan alat – alat yang khusus untuk dapat mengeringkan jenis – jenis tinta tertentu. Seperti misalnya tinta jenis plastisol yang perlu melalui proses pemanasan dalam temperatur yang sangat panas ( sekitar 143 – 166 0 C ), biasanya dengan menggunakan mesin conveyer atau flash heater. Untuk Tinta Karet / GL / Rubber, juga memerlukan proses curing, dengan menggunakan mesin hot press yang dapat diatur panas temperaturenya ( sekitar 110 – 130 0 C ).


Note :
Banyak praktisi sablon yang sering mengabaikan atau tidak melakukan proses ini dengan cara yang benar, sehingga mengakibatkan buruknya mutu hasil cetak. Bila hasil cetak / print ternyata pecah – pecah, luntur, pudar, dsb., mungkin ada yang salah dengan tahapan pengeringan atau curing yang anda lakukan.

Proses Burning / Pengopenan

Ada jenis – jenis tinta tertentu yang membutuhkan treatment seperti ini, pada dasarnya proses ini membakar / memanggang tinta tersebut sehingga mencapai titik pengeringan yang sempurna.


Jenis sablon untuk kaos secara umum ada 2, digital printing dan manual. Sablon dengan digital printing sangat mudah, bahkan untuk pemula sekalipun. Sedangkan sablon manual lebih sulit, dan tahapannya lebih banyak. Keduanya memerlukan komputer untuk setting gambar.

I. Digital Printing

Berikut perlatan yang dibutuhkan untuk digital printing :

    Printer yang sudah dimodifikasi menjadi sistem tabung. Tabung ini nantinya akan diisi dengan tinta khusus untuk sablon (tinta sublim).
  •     Mesin press panas.
  •     Inkjet paper atau transfer paper.
  •     Tinta sublim

Tahapan sablon dengan digital printing :


  1. Pilih gambar atau foto yang akan disablon. Desain seperlunya agar lebh menarik.
  2. Balik gambar tersebut (mirroring).
  3. Cetak ke inkjet paper (untuk kaos warna terang) atau transfer paper (untuk kaos warna gelap).
  4. Letakkan hasil cetakan ke atas kaos, lalu press dengan mesin press antara 30 – 60 detik (tergantung daya mesin press)
  5. Angkat inkjet paper atau transfer paper.
  6. Proses selesai.

II. Sablon Manual


Sablon manual memerlukan peralatan sebagai berikut :
  •  Printer laser
  •  Meja afdruk
  •  Screen
  •  Alat penyemprot air
  •  Rakel
  •  Triplek
  •  Obat Afdruk
  •  Lem kaos
  •  Pasta Sablon
  • Tinta pewarna
  •  Hairdryer

Tahapan sablon manual :
gambar cara menyablon baju
  1. Dengan menggunakan software grafis, pisahkan warna dari gambar yang akan disablon. Teknik pisah warna bisa dibaca di tempat cara memisah warna.
  2. Cetak masing-masing bagian warna yang sudah dipisah tadi dengan printer laser. Cetak semuanya dengan warna hitam.
  3. Olesi permukaan screen dengan obat afdruk. Tunggu sampai agak kering.
  4. Letakkan hasil cetakan dan screen yang sudah diolesi obat afdruk tadi ke atas meja afdruk. Lalu sinari dengan lampu dibawah meja afdruk sekitar 10-20 menit.
  5. Pembuatan screen sebanyak jumlah warna yang akan disablon.
  6. Semprot screen tersebut dengan alat penyemprot air, sehingga bagian yang mengandung gambar yang diinginkan menjadi berlubang.
  7.  Campur pasta dengan tinta warna sesuai warna yang diinginkan.
  8. Masukkan kaos ke triplek yang sudah dilumuri lem kaos. Penggunaan triplek bertujuan agar diperoleh permukaan kaos yang rata
  9. Letakkan screen di atas kaos, lalu pasta dituang ke atas screen.
  10. Tarik pasta yang sudah dituang tersebut dengan rakel, sehingga pasta turun ke kaos melalui screen yang berlubang.
  11. Tunggu sampai kering, lalu ulangi langah 9 dan 10 untuk warna yang lain.
  12. Setelah selesai untuk semua warna, keringkan sablon pada kaos tersebut dengan sinar matahari dan hairdryer.
  13. Proses selesai

Semoga arikel Cara menyablon kaos dan tekniknya bagi Pemula ini bermanfaat dan selamat mencoba…

sumber : http://www.aziscs1.com/2012/09/cara-mudah-menyablon-kaos-dan-tekniknya.html