![]() |
screen sablon |
Salam Gesat-Gesut..!!
Untuk kesempatan ini saya akan mencoba berbagi cara afdruk film pada sablon manual, khususnya bagi para pemula yang sangat tertarik untuk belajar sablon. Kendala-kendala yang biasanya sering dialami diantaranya: afdrukan rontok tidak beraturan alias rontok semua, afdrukan susah sekali untuk disemprot, hasil tidak rata gak sesuai gambar, cat tidak turun/tersumbat, hasil sablonan bleber.
Alat-alat yang akan kita pakai:
- Screen.
- Obat afdruk (emulsion & sensitizer).
- Alat untuk meratakan obat afdruk (bisa pakai coater, penggaris, rakel).
- Hairdryer. bisa juga memakai kipas angin.
- Gambar.
- Meja afdruk yang sudah disertai beberapa lampu neon dan kaca minimal 5 mili.
- Busa seukuran bagian belakang screen.
- Triplek seukuran bagian belakang screen.
- Alat berat (batu bata, ember berisi air/pasir).
- Sepotong busa atau kain lap.
- Semprotan burung.
- Bersihkan screen terlebih dahulu dari debu dan kotoran. Walaupun baru, alangkah baiknya bersihkan terlebih dahulu.
- Campur obat afdruk antara emulsion (cairan yang agak kental) dengan sensitizer (cairan yang berwarna orange) seperlunya saja sesuai kebutuhan kita, karena kalau sudah tercampur ada masa kadaluarsanya. Bagi yang sudah terbiasa rata-rata menggunakan feeling mereka dalam hal takaran antara emulsion dengan sensitizernya. Untuk sekedar patokan kita ambil 5-10% berbanding 1% antara emulsion dengan sensitizer. Terlalu banyak sensitizer bisa mengakibatkan afdrukan susah rontok, dan mengakibatkan banyaknya yang mengeristal/membeling pada pori-pori, dan terlalu sedikit mengakibatkan afdrukan mudah rontok secara keseluruhan.
- Selanjutnya oleskan obat afdrukan secara merata menggunakan coater, bisa pake rakel, ataupun penggaris pada bagian depan dan belakang screen di tempat yang minim cahaya, gak usah terlalu gelap tar gak keliatan hehe. Apabila sekiranya sudah rata, keringkan menggunakan bagian depan dan belakang afdrukan sampai kering/mateng menggunakan hairdryer. Kita juga bisa menggunakan kipas angin untuk mengeringkan afdrukan, akan tetapi akan memakan cukup waktu hehe. Tanda-tanda afdrukan kering/mateng bisa dilihat dari warnanya yang mulai menua, dan yang pasti tidak lengket.
- Selanjutnya tempelkan gambar pada screen bagian depan dengan posisi gambar yang terbalik. Mengenai kertas, kita bisa menggunakan kertas kalkir, bisa juga kertas hvs dengan meminta tolong kepada minyak goreng, minyak tanah atau solar supaya kertas menjadi transparan hehe. Kita bisa menggunakan solasi atau lakban bening supayang gambar tidak bergeser dari tempat yang sudah yang ditentukan. Selanjutnya simpan screen di meja afdruk dengan posisi bagian depan screen yang sudah ditempel gambar pada bagian bawah, terus lapisi screen dengan busa yang seukuran dengan bagian belakang screen yang kita gunakan, disusul triplek yang seukuran dengan bagian belakang screen juga, dan selanjutnya gunakan alat berat untuk memberi tekanan, bisa menggunakan batu bata atau ember berisi air/pasir, atau bisa menggunakan benda yang lain. Mengenai lamanya pencahayaan tergantung jarak antara lampu dengan screen yang kita gunakan pada meja afdruk. Saya pribadi menggunakan meja dengan jarak 30cm antara lampu dengan screen, dan membutuhkan kira-kira 10-13 menit pencahayaan. Kita juga bisa menggunakan sinar matahari untuk proses pencahayaan tersebut. Ini malah lebih cepat dan simple, karena kurang lebih cuma membutuhkan 15 detik pas matahari lagi terang-terangnya. Untuk posisinya terbalik dengan pencahayaan menggunakan meja afdruk tadi, kaca paling atas dan alat berat tadi cukup kita ganti dengan tangan kita untuk menahan hehe. Perlu diketahui juga, apabila pencahayaan terlalu singkat akan mengakibatkan afdrukan mudah rontok secara keseluruhan tanpa gambar yang kita harapkan, dan terlalu lama pencahayaan akan mengakibatkan afdrukan mengeras sehingga akan sulit disemprot.
- Sekiranya proses pencahayaan sudah cukup, angkat screen dan copot gambarnya terus siram dengan air secara merata pada bagian depan dan belakang screen. Biasanya gambar yang kita harapkanpun akan muncul, dan warnanya akan berbeda dengan warna sekitarnya. Kita juga bisa melakukan perendaman screen dengan waktu 1-2 menit. Selanjutnya lap bagian depan dan belakang screen dengan busa basah atau kain basah ke seluruh bagian afdrukan tanpa melakukan tekanan guna menghilangkan sensitizer yang masih menempel, dan bagian gambar yang kita harapkanpun akan rontok. Meskipun secara kasatmata gambar yang kita harapkan sudah sempurna, tetap kita harus melakukan penyemprotan untuk lebih menyempurnakannya. Lakukan penyemprotan ke seluruh bagian afdrukan guna menghilangkan sensitizer yang masih menempel pada afdrukan, dan biasanya akan menyebabkan mengeristal/membeling sehingga cat tidak turun pas proses penyablonan dilakukan. Apabila sudah selesai, lakukan penyiraman kembali pada bagian depan dan belakan screen.
- Selanjutnya pengeringan afdrukan. Cara yang bagus dengan melakukan penjemuran dengan posisi berdiri, dan apabila cuaca sedang tidak bersahabat atau pengerjaanya pada malam hari, cukup simpan di tempat yang anda inginkan hehe..sampai mengering dengan sendirinya, bisa dengan bantuan kipas angin. Pada bagian ini, kita tidak harus menunggu afdrukan kering secara keseluruhan. Apabila area gambar sudah kering, kita bisa melakukan pengeringan dengan hairdryer untuk keseluruhannya.
- Cek kembali afdrukan. Apabila ada lubang-luang yang kita tidak harapkan pada afdrukan, cukup kita tambal menggunakan sisa obat afdrukan tadi, atau menggunakan lakban untuk menutupinya.
- Terakhir. Jikalau kita akan menyablon beberapa buah baju, tambahkan obat penguat afdrukan secara merata menggunakan busa, kain, dll. Sekiranya cuma menyablon 1-5 buah baju, saya rasa tidak perlu penguat afdruk.
- Untuk proses afdruk pada no.2. Mengenai ketebalan afdrukan disesuaikan dengan kebutuhan. Sekiranya gambar yang kita akan sablon bentuknya ngblok, bahkan memerlukan beberapa lapis untuk proses menyablonnya, minimal memerlukan 2 lapis untuk ketebalan afdrukan guna meminimalisir tidak rata/bleber. Dan cara melapisnya, disaat lapisan pertama belum terlaku kering/mateng, lapisi kembali afdrukan cukup pada bagian depannya saja, kemudian keringkan kembali menggunakan hairdryer. Apabila kebutuhan kita cuma satu lapis saja dalam penyablonannya, dan untuk gambar-gambar yang bentuknya raster, cukup satu lapis saja untuk afdrukannya.
Demikian proses afdruk yang saya ketahui, saya rasa cukup jelas tanpa memerlukan gambar hehehe...
Semoga bisa membantu teman-teman.
Sumber ; http://simkuringhaha.blogspot.co.id/2015/03/cara-afdruk-film-sablon-yang-bener-dan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar